Oleh: Abu Bakar bin Muhammad Ali al-Atsari
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الأرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَلا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ (٢٥٥)
Alloh tidak ada ilah yang haq selain Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Tidak menimpa-Nya kantuk dan tidur. Kepunyaan-Nya semua yang di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberikan syafa’at di sisi Alloh kecuali dengan seizin-Nya. Alloh mengetahui apa yang di depan dan belakang mereka. Dan mereka tidak meliputi sesuatu pun dari ilmu-Nya kecuali yang dikehendaki Alloh. Kursi Alloh meliputi langit dan bumi Dan tidaklah Alloh berat memelihara keduanya dan Dia Mahatinggi lagi Mahabesar.
Kursi Alloh meliputi langit dan bumi
Makna Kursi ditafsirkan oleh Ibnu Abbas rodhiallohuanhuma: “Kursi adalah tempat dua kaki Alloh.” Ibnu Abbas berkata: “Jika langit yang tujuh dan bumi yang tujuh dibentangkan lalu dihubungkan satu dengan lainnya maka luasnya dibandingkan dengan kursi ibarat gelang di padang pasir yang luas.” (Tafsir Ibnu Katsir 1/571 takhrij Syaikh Muqbil bin Hadi)
Baca Selengkapnya…
al-Mawaddah 